7 HEWAN PENYEMBUH PENYAKIT BERAT
Binatang berkaki empat tak hanya bisa
dijadikan teman, mereka juga bisa mendeteksi adanya kanker tahap dini melalui
indra penciumannya. Dalam sebuah studi di Jepang, Labrador diberikan sampel
napas dan tinja untuk diendus, dan ternyata mereka mampu mengidentifikasi
adanya kanker usus yang berasal dari pasien. Para ilmuwan percaya bahwa bau
tumor bisa terdeteksi oleh indra penciuman anjing. Dr Hideto Sonoda mengatakan
bahwa sekarang dibutuhkan penelitian untuk mengembangkan sebuah 'hidung anjing
elektronik' sebagai pendeteksi kanker. "Senyawa kimia dari bau tidak
jelas. Hanya anjing yang tahu jawabannya."
2. Kelinci Bisa
Deteksi Kanker Serviks
Mendeteksi kanker serviks menggunakan kelinci
mulai dikembangkan setelah dua ilmuwan Inggris menemukan virus yang memicu
penyakit pada kelinci selama tahun 1960-an. Hasilnya, sebuah vaksin yang dapat
mencegah kanker serviks. Vaksin ini mulai tersedia pada 2006 setelah 70 tahun
penelitian hewan dilakukan. Pemerintah Inggris sudah menawarkan suntikan vaksin
ini untuk wanita berusia 12 sampai 13 tahun demi mencegah makin menjalarnya
penyakit yang membunuh hampir 1.000 wanita dalam setahun di Inggris.
Orang yang memiliki kucing, 40 persen lebih
kecil kemungkinannya untuk menderita serangan jantung fatal, menurut sebuah
studi di University of Minnesota di AS. Peneliti Dr Adnan Qureshi mengatakan,
membelai kucing moggies ternyata bisa menurunkan stres dan kecemasan
pemiliknya, membuat mereka mampu menurunkan risiko pengembangan penyakit
kardiovaskular. "Ini membuka jalan baru untuk perawatan, dan tidak seperti
obat-obatan atau operasi, kepemilikan kucing tampaknya tidak memiliki
risiko."
Anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan
seperti kelinci percobaan, kelinci atau hamster mungkin bisa mengembangkan asma
atau alergi, menurut para ilmuwan. Tapi peneliti AS mempelajari sekelompok
anak-anak di New York dan menemukan bahwa tumbuh di lingkungan yang kurang
steril kadang-kadang justru bisa meningkatkan kesehatan mereka. Peneliti Matt
Perzanowski mengatakan, "Terkena bakteri tertentu dapat memberikan
kesempatan anak untuk membangun sebuah kekebalan tubuh.”
Orang yang digigit ular berbisa bisa tak sadar
karena tekanan darah mereka merosot. Terinspirasi kerja racun ular, para
ilmuwan mengembangkan versi racun sintetis dari bahan kimia yang dibuat dari
lubang racun ular berbisa Brasil. Dikenal sebagai inhibitor ACE, mereka telah
membantu jutaan orang menurunkan tekanan darah untuk mengurangi risiko serangan
stroke, jantung dan penyakit ginjal. Venoms ular berisi sampai 100 zat yang
berbeda, sehingga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
Lumba-lumba bisa membantu manusia menyembuhkan
diabetes. Para ilmuwan menemukan bahwa mamalia resisten terhadap insulin,
seperti beberapa penderita diabetes. Namun keistimewaan lumba-lumba dipelajari
oleh Yayasan Nasional Marinir AS. Mamalia mampu beralih melakukan perlawanan
terhadap penyakit mematikan. Mereka dapat melakukan hal ini ketika mereka
makan, yang memungkinkan mereka untuk mengatasi protein tinggi, dan salah satu
ikan yang bisa melakukan diet rendah karbohidrat.
Orang
tua yang makan ikan atau makanan laut sekali seminggu berisiko rendah
mengembangkan demensia, menurut sebuah studi Prancis. Para ilmuwan mengatakan asam
lemak dalam minyak ikan membantu mengurangi peradangan di otak dan berperan
dalam regenerasi sel saraf. Ikan juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Sejumlah penelitian menemukan, menonton ikan berenang dalam akuarium juga bisa
memunculkan rasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
Mengalami mslh penyakit medis maupun yg bersifat non medis dll.Usaha kemana2 blm ada hasil? Sarana atasi dg doa2 khusus&akupresure: 0815 6766 2467
BalasHapus